Senin, 01 April 2013

Pihak Yang Terlibat dan Meramaikan Forex Trading

Pihak yang terlibat di pasar forex bukan hanya beberapa orang tapi banyak pihak yang meramaikannya balk yang bersifat kelembagaan rnaupun non lembaga. Pihak-pihak inilah yang ikut terlibat rnelakukan berbagai transaksi di pasar valutas asing. Banyaknya pihak yang ikut mengambil bagian dalam forex trading tentu saja menimbulkan persaingan yang lumayan kuat karena setiap pihak memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan keuntungan. Berikut pihak-pihak yang ikut meramaikan forex trading beserta tujuan mereka masing-masing :

Bank Sentral

Bank Sentral suatu negara berkepentingan terhadap pasar valas dengan tujuan untuk menstabilkan posisi nilai tukar. Aktivitas ini dilakukan terutama pada negara yang menganut fixed exchange rate dan managed floating. Lantas, sejauh mana peran Bank Sentral di pasar valuta asing bergantung pada sistem kursnya? Ada dua macam sistem kurs yang sering disebut-sebut dalam literatur yaitu sistem kurs tetap (fixed exchange system) dan sistem kurs mengambang (floating exchange rate system).

Dalam kurs tetap, Bank Sentral berperan maksimal menjaga kurs mata uangnya agar tidak berubah dari nilai pari yang ditetapkannya. Sebagai contoh, antara tahun 1949 dan 1967, lnggris mempertahankan nilai tukar pada level £ 1.$ 2, 80. Padasaatharga£ naik, Bank of England segera membeli $ terhadap £, jika sebaliknya, Bank of England segera menjual $ terhadap £. Tidaklah mudah mengekang kurs agar tidak tergoyah dari nilai pari yang ditetapkan, apalagi harus dilakukan setiap hari (day to day basis). Memaksakan kurs agar tetap dan tak bergoyah mensyaratkan Bank Sentral untuk menyediakan jumlah cadangan devisa (foreign exchange reverse) yang besar. Oleh karena itu, sistem kurs tetap kemudian ditoleransi dengan menyediakan ruang gerak bagi kurs untuk berfluktuasi dari nilai parinya, tetapi fluktuasinya dibatasi hanya sampai pada batas (upper band) dan pada batas bawah (lower band) yang ditentukan oleh Bank Sentral. Apabila kurs bergerak ke atas sampai keluar dari upper band-nya atau ke bawah sampai keluar dari lower band-nya, Bank Sentral mengintervensi pasar valuta asing dengan melakukan aksi jual valuta asing untuk menurunkan kurs atau aksi bell untuk menaikkan kurs.

Dalam sistem kurs mengambang, di mana kurs ditentukan oleh mekanisme pasar, Bank Sentral tidak berperan maksimal dalam pasar valuta asing. Bank Sentral tidak bertindak seperti watchdog sebagaimana dalam sistem fixed rate. Namun, mekanisme pasar yaitu pergulatan antara permintaan dan penawaran valuta asing adakalanya mendorong kurs berfluktuasi secara tajam, atau bergerak liar sehingga menjadi tak terkendali. Oleh Bank Sentral, hal ini dirasa mengganggu kegiatan ekspor impor dan kegiatan investasi. Keliaran kurs dalam berfluktuasi dalam kerangka sistem kurs mengambang akhirnya mengundang Bank Sentral untuk berperan minimal dalam arti hanya melakukan smoothing terhadap pergerakan kurs. Perpaduan (hybrid) antara sistem kurs mengambang plus kebijakan smoothing dinamakan sistem dirty float. Bank Sentral memiliki "kekuatan" dalam mempengaruhi perubahan nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing. Perubahan yang menurunkan (atau menaikkan nilai tukar itu dinamakan devaluasi (atau revaluasi).

Comercial Bank

Bank komersial memerlukan valas manakala mereka menyediakan produk atau jasa yang berkaitan dengan valas, seperti tabungan valas, deposito valas, transfer valas atau L/C. Di Indonesia, bank komersial yang diizinkan beroperasi di pasar valuta asing yaitu menghimpun dan menyalurkan dana dalam mata uang selain rupiah dinamakan bank devisa. Sebagai perusahaan jasa, tujuan utama bank devisa jelas adalah untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabahnya. Bentuk-bentuk pelayanan bank devisa diantaranya adalah menyediakan informasi tentang harga beberapa mata uang, menerima jasa penukaran (jual bell) mata uang secara spot maupun forward, menyediakan deposito bersatuan mata uang asing, memberikan kredit bersatuan mata uang asing, memfasilitasi perdagangan international, dan lain sebagainya.

Bagi bank devisa, penting untuk mengelola secara cermat posisi cash flow-nya sehingga komposisi mata uang asingnya terjaga pada level yang diinginkan. Ketidakseimbangan arus kas dapat terjadi jika mata uang asing yang masuk (inflow), lebih besar (atau lebih kecil) daripada mata uang asing yang keluar (outflow). Untuk menyeimbangkannya, bank dapat mengonversi asset-asetnya dalam mata uang tertentu menjadi dana dalam mata uang lainnya. Pengkonversian ini dapat dilakukan secara spot atau forward di pasar valuta asing.

Memperoleh laba juga menjadi tujuan bank. Laba bank dapat diperoleh dari selisih harga jual beli dana, markup, fee, dan float. Mark up adalah sejumlah nilai numeric (biasanya dalam persen) yang ditambahkan pada harga pokok penjualan dana, untuk menutup biaya overhead. Fee adalah ongkos atas pelayanan professional yang disediakan oleh bank. Float adalah dana tunai yang tersedia antara tanggal di mana dana benar-benar diterima dan tanggal di mana dana tersebut benar-benar dibayarkan. Di antara dua tanggal ini, float dapat diputar untuk memperoleh laba atau diperhitungkan sebagai biaya. Disamping itu, bank juga mendapatkan laba dari tindakan spekulatif atas jatuhnya kurs di masa mendatang. Bankir yang canggih membeli mata uang yang diyakini akan meningkat nilainya. Sebaiknya, is juga menjual mata uang yang diyakini akan menurun nilainya.

Perusahaan Non Finansial

Untuk perusahaan, kebutuhan terhadap valas biasanya ada pada perusahaan ekspor-impor yang melakukan jual bell dan valas. Bagi perusahaan non finansial (perusahaan manufaktur, misalnya), keterlibatannya dalam pasar valuta asing merupakan konsekuensi dari aktivitasnya dalam perdagangan antarnegara. Perdagangan antarnegara adalah aktivitas pertukaran komoditas dari negara satu dengan mata uang dari negara lain. Selama setiap negara memberlakukan mata uangnya sendiri-sendiri dalam wilayah negaranya, perdagangan antarnegara berimplikasi pada penukaran satu mata uang terhadap mata uang lainnya. Artinya, jika hendak mengimpor komoditas yang diproduksi oleh negara lain, kita terlebih dahulu harus membeli alat tukar mereka (yaitu mata uang yang berlaku di negara mereka untuk dibayarkan kepada mereka). Disamping itu, terjadinya perbedaan antara tanggal disepakatinya transaksi ekspor impor dengan tanggal terjadinya pembayaran atas transaksi itu merupakan hal yang biasa. Perbedaan tanggal dipersepsi mencerminkan risiko penurunan (kenaikan) nilai uang yang diterima (dibayarkan). Untuk menghindari resiko, perusahaan dapat mengakses pasar valuta asing.

Individu dan Investor

Individu memiliki kepentingan terhadap kurs valas umumnya pada saat berpergian ke luar negeri atau mentransfer uang. Ketika mereka pergi ke negara lain, otomatis mereka akan membeli barang atau pun membayar sewa tempat tinggal dan sewa transportasi dengan menggunakan mata uang di negera yang dituju. Atau juga mentransfer uang untuk anak yang sedang kuliah di luar negeri. Kurs yang dipakai untuk kepentingan seperti ini adalah kurs spot yang ada pada bank atau money changer tempat is menukarkan valas. Sedangkan investor yang memerlukan valas adalah mereka yang pada umumnya berinvestasi pada efek atau surat berharga dalam mata uang asing.

Dealer

Dealer dalam konteks pasar keuangan international adalah orang yang bekerja pada sebuah bank yang bertugas menjual sekaligus membeli mata uang atau instrument-instrumen financial dalam jumlah besar atau kecil untuk mendapatkan laba dengan mempertimbangkan berbagai resiko. Dealer bank dan non-bank dapat beroperasi balk di pasar antar bank ( interbank market) atau pasar klien ( client market) dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli valas. Dealer biasanya diperankan oleh staf bank pada bagian dealing room (treasury department), yang dikhususkan untuk melayani jual beli uang, baik dalam volume besar (wholesale) maupun kecil (retail). Salah satu tugas dealer adalah menerima dan mengeksekusi perintah (order) atas nama kliennya atau atas nama kantornya. Order adalah sebuah intruksi untuk membeli atau menjual mata uang disertai batasan-batasan tertentu. Misalnya, dealer diperintahkan untuk membelikan sejumlah (terhadap $) pada kurs tidak lebih dari $ 2,0000/£. Bagi dealer, oerder dianggap valid jika belum dieksekusi, belum ditangguhkan atau belum dibatalkan oleh pemberi order.

Spekulator

Aktivitas yang dilakukan spekulator dipasar uang adalah semata-mata untuk mendapatkan keuntungan dari naik turunnya mata uang. Spekulan membeli dan menjual komoditas bukan lantaran kegunaannya, melainkan mengharapkan keuntungan jangka pendek dari terjadinya perubahan harga uang. Dealer yang berkantor dalam dealing room adalah spekulan, tetapi spekulan belum tentu dealer. Sosok spekulan sering dituduh sebagai penyebab terjadinya peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan sehingga yang paling layak untuk dijadikan terpidana atas peristiwa-peristiwa itu adalah dealer. Dealer adalah a state of being, sementara spekulan adalah a state of becoming dan spekulan tidak berkonotasi baik atau buruk tetapi benar atau salah.

Blog Post

Related Post

Back to Top