Risiko per trade artinya apabila sekali Anda membuka posisi, berapa besar batasan loss yang mau Anda tanggung jika seandainya posisi Kita berlawanan dengan market? Kelak hal ini akan berkaitan dengan bagaimana Anda membangun sebuah trading system.
Bagaimana pun dalam setiap kali transaksi Kita harus menyadari bahwa tidak selamanya analisis Kita benar. Meskipun kadang benar namun bisa juga time frame yang Kita gunakan keliru. Artinya andaikata Kita memprediksi harga naik dalam 2 jam kedepan ternyata kenaikan baru terjadi setelah 2 hari kemudian. Atau bahkan tidak naik sama sekali hingga Kita mengalami kerugian.
Kendala yang dihadapi pemula adalah seringkali Kita tidak bersedia untuk mengatakan bahwa Kita keliru dan menutup posisi Kita yang loss. Dengan demikian
Kita menunggu hingga harga berbalik kembali yang entah kapan terjadinya. Mungkin berbalik. Tapi perkara menunggu harga berbalik sesuai dengan yang Kita harapkan seringkali menjadi waktu-waktu yang penuh frustrasi. Kadang bisa sebulan. Lainnya yang lebih buruk harga tidak pernah kembali dalam waktu selama 6 bulan.
Andaikata Anda membuka sebuah posisi Open Sell GBP pada 1.8830 pada 20 Oktober 2006 dan tidak memasang Stop Loss. Kalaupun dana Anda tidak terbatas jumlahnya, Anda harus menunggu sampai waktu yang tidak diketahui lamanya supaya harga kembali ke titik tersebut karena sampai tulisan ini dibuat yaitu 21 Mei 2007 harga GBPUSD masih ada di kisaran 1.9700! Perhatikan gambar dibawah ini yang ditandai dengan garis putus-putus berwarna hitam. Itu adalah saat dimana harga berada di 1.8830 sedangkan garis putus-putus berwarna biru adalah posisi harga GBPUSD pada saat gambar diambil.
Maksud dari point ini adalah: Stop Loss itu penting. Dan itu merupakan bagian dari money management. Tanpa itu maka trading Kita seperti sebuah kendaraan tanpa rem. Anda dapat melaju secepat Anda mau tapi tentu ada saatnya dimana Kita ingin berhenti bukan?
Rabu, 03 April 2013