Selasa, 02 April 2013

Closing Rate dan Opening Rate

Dalam setiap sesi perdagangan, para dealer biasanya bekerja satu jam lebih awal untuk berdiskusi bersama rekan kerjanya serta mendapatkan briefing singkat dari ‘kapten’ dealing room. Melalui meeting ini, tim dealer melakukan peninjauan ulang ( reassessment) terhadap strategi-strateginya dan kemudian menentukan taktiktaktik berdasarkan hal-hal berikut:

Pertama, Closing rate (kurs penutupan) dibelahan bumi yang lain. Closing rate adalah kurs yang ditutup pada setiap trading session di pusat-pusat financial seperti New York, London, Brussels, singapuran, hongkong dan Tokyo. Karena perbedaan zona waktu, pasti ada perbedaan closing rate diantara pusat-pusat financial tersebut. ketika bank-bank di London sudah tutup dan New York menjelang menutup kantornya, bank-bank diJakarta sedang bersiapsiap membuka kantornya. Pada saat Jakarta sedang akan memulai trading session, bank-bank di Tokyo dan hongkong sudah beberapa jam lebih dahulu beroperasi. Closing rate dari pusat-pusat financial harus dibaca sebagai kecendrungan baru (new trend) dalam pasar valuta asing global.

Kedua, perkembangan ekonomi dan politik terkini. Dibawah sitem kurs mengambang, perkembangan indicator ekonomi seperti bungaminflasi, pengangguran dan neraca pembayaran menjadi fundamental dalam menentukan kurs, jika tidak secara jangka pendek mungkin jangka panjang. Faktor-faktor politik seperti gejolak social, pergantian pemerintahan, dan serangan militer dapat juga memengaruhi, dan bahkan ‘mendikte’ pasar. Ketiga, Net exchange position. Perlu diperhatikan bahwa departemen dealing room tidak bisa begitu saja menetapkan kurs dalam arus kasnya untuk waktu yang lama. Net exchange position senantiasa berubah seiring dengan perubahan harga pasar. Bagi dealer yang mengambil posisi terbuka (open position), perubahan kurs pasar bisa menimbulkan gain atau loss.

Berdasarkan informasi tersebut, kapten dealer menetapkan opening rate (kurs pembukaan) dengan mengacu pada nilai tukar currency pair yang utama (major), misalnya nilai tukar USD terhadap GBP. Setelah opening rate GBP/USD ditetapkan, dealer kemudian menghitung opening rate satu unit USD terhadap mata uang utama lainnya seperti JPY (Jepang), CHF ( Swiss), EUR (Uni Eropa) dan mata uang minor seperti SGD (singapura), HKD (hongkong), AUD (Australia). Segera setelah opening rate dihitung dan di upload, maka satu trading session siap dimulai.

Blog Post

Related Post

Back to Top