Senin, 01 April 2013

Mampu Mengelola Emosi

Resiko dalam forex tidak hanya disebabkan oleh kurang analitisnya seorang trader atau pun karena fluktuasinya permintaan dan penawaran uangdi pasar tapi ada penyebab utama yang lebih penting mengapa seorang trader mengalami kerugian yang signifikan yaitu dirinya sendiri. Maksudnya, psikologi trader dan juga emosi trader memiliki pengaruh yang besar. Emosi negative dan positif melengkapi penciptaan manusia. Emosi tersebut ada yang bermanfaat dan ada juga yang merusak. Oleh karena emosi sesuatu yang alamiah dan tidak bisa dihilangkan maka yang harus dilakukan adalah mengelola emosi itu sendiri. Emosi memiliki peranan penting dalam melakukan transaksi.

Ketika seorang trader mampu menguasai emosi akan memutuskan menjual dan membeli dengan kepala dingin, dengan ketenangan hati dan menyadari sepenuhnya keputusan yang ia ambil. Sehingga ketika ia kalahpun, ia akan jauh dari stress. Sebaliknya, ketika trader tidak mampu menguasai emosi dan ia tetap memutuskan menjual dan membeli maka ia tidak menyadari dengan benar keputusan yang ia ambil dan ketika ia rugi maka emosinya akan semakin meledak. Mengendalikan emosi adalah sebuah tantangan bagi seorang trader ketika berhadapan dengan fluktuatifnya harga.

Pengalaman, keterampilan, kepercayaan diri dan ketenangan tampaknya menjadi sebuah pendekatan tersendiri ketika berhadapan dengan pasarforex. Pemetaan pasar, ketekunan belajar dan pengenalan pola-pola pergerakan pasar, kecermatan membaca situasi market, disiplin diri sampai intuisi harus dilatih secara terus menerus oleh seorang trader. Harus diingat bahwa pengetahuan tentang forex, tekhnikal indikator dan analisis fundamental dapat dipelajari atau diperoleh melalui kursus atau membaca buku yang relevan tapi untuk dapat mengelola emosi dibutuhkan lebih dari sekedar pengetahuan teoritis. Lucius M. Sitanggang dan Yulika Indrawati, mengemukakan beberapa tip sederhana dalam mengelola emosi ketika melakukan trading :

Pertama, memulai segala sesuatu dengan berdoa. Doa akan membantu anda menjadi lebih tenang terutama bagi anda yang religious. Kedua, jangan takut "kehilangan harga". Mungkin ketika anda memutuskan untuk buy, tetapi emosi berada diantara rasa takut dan rasa ingin memasuki market, harga yang sudah diincar meninggalkan anda. Jangan takut ketinggalan harga. Analisislah sekali lagi karena sejarah pergerakan harga akan terulang kembali. Mulailah belajar bahwa titik dimana pun anda memulai adalah titik yang benar-benar anda inginkan bukan karena mengejar harga/ pergerakan. Ketiga, berkaitan dengan poin 2, jika perasaan takut begitu menguasai anda, transaksi tetap dijalankan tetapi pada demo account. Latihlah terus ketajaman analisis anda melalui demo account. Hal ini akan membantu kepercayaan diri anda ketika memasuki live account.

Keempat, kerugian dimungkinkan berawal dengan perasaan takut, cemas dan khawatir ketika anda melakukan aksi buy atau sell. Yang menjadi bahan permenungan ialah jika perasaan negative begitu menguasai, mengapa anda memaksakan diri memasuki pasar forex? . Kelima, meskipun tahu akan faktor resiko yang anda hadapi, tetapi tetap saja ingin memasuki pasar forex, anda dapat menggunakan leverage yang lebih kecil atau mikro forex dengan perbandingan 1 pips=0,1 USD. Hal ini bagus untuk seorang pemula karena jika harga bergerak, resiko kerugian yang anda tanggung lebih kecil dibandingkan jika menggunakan account regular atau account mini. Dengan cara demikian, anda mungkin saja lebih mudah mengontrol emosi. Nah, resiko kerugian setara dengan tingkat keuntungan yang mungkin diraih.

Keenam, ukurlah resikonya. Maksudnya, seberapa berani anda menanggung kerugian? Tentukan batas maksimal kerugian yang dapat anda tanggung. Mulailah melatih disiplin diri, disiplin cut loss, jika memang diperlukan. Dengan demikian, anda mungkin saja sedang meminimalkan kerugian. Ketujuh, sadarilah untung rugi maupun konsekuensi logis perdagangan/bisnis. Jika forex trading sedemikian besar tingkat resikonya, hendaknya jangan meletakkan semua dana anda untuk forex trading. Jadi, jika terjadi kerugian sekalipun, anda masih memiliki sumber pendapatan yang lain.

Seorang trader harus belajar meningkatkan kemampuan diri (self improvement) untuk mengatasi tekanan mental dan emosi sewaktu bertransaksi. Bagaimana cara memunculkan sikap positif yang bisa membantu trader untuk memperoleh keuntungan maksimal dalam setiap transaksi. Dengan kata lain, dibutuhkan seni penguasaan diri (mastering self) yang baik. Ketika bertransaksi, ada dua emosi yang harus ditaklukkan yaitu ketakutan dan keserakahan.

Dalam intensitasnya masing-masing, setiap trader akan mengalami kedua emosi tersebut. Trader yang cenderung berhatihati dalam bertransaksi akan lebih banyak dikuasai oleh ketakutan. Banyak kesempatan yang hilang karena takut kalah, banyak juga keuntungan yang tidak maksimal karena emosi tersebut memaksa trader keluar dari posisi sebelum waktunya. Trader yang ingin cepat kaya mendapatkan keuntungan cenderung menjadi serakah, mengambil setiap kesempatan yang muncul, ingin mendapatkan keuntungan lebih dan menggunakan semua modalnya dalam sekali transaksi. Pergerakan harga di Pasar Valas sendiri dimotivasi oleh kedua emosi tersebut, hanya trader yang bisa menguasai kedua emosi itulah yang mampu bertahan dan menjadi berhasil. Menurut Ivan Susanto dalam bukunya Forex Trading, ada beberapa sikap yang harus dimiliki untuk membantu mengatasi 2 emosi tersebut yaitu:

Pertama, tetapkan tujuan yang masuk akal. Seorang trader yang berhasil didorong oleh tujuan yang mereka tetapkan karena tujuan tersebut yang membantu mereka untuk menjadi fokus dan berhasil. Seorang akan bekerja secara efektif bila dia memliki tujuan dalam pikirannya bahkan orang tersebut akan mencapai taraf efektivitas kerja maksimal saat dia betul-betul memahami tujuan pekerjaannya (dan keuntungan untuk dirinya), demikianlah cara kerja pikiran anda. Agar tujuan yang anda buat tidak terlalu membebani dan bisa dicapai maka tujuan harus realistis, tujuan harus dapat dicapai dan tujuan harus dapat diukur. Tujuan harus realistis artinya tujuan harus ada dalam kapasitas kemampuan yang anda miliki. Jika modal anda hanya 1 lot, jangan berharap untuk mendapatkan puluhan ribu dolar dalam 1 kali transaksi. Memang hal itu mungkin saja terjadi tetapi kurang realistis. Selain realistis, tujuan anda juga harus dapat dicapai dalam jangkauan waktu tertentu. Akan lebih mudah untuk mencapai $100-$500 per hari secara rutin dibandingkan $ 10.000 dalam sekali transaksi. Tujuan yang anda tetapkan harus bisa dicapai secara rutin/terus menerus. Tujuan harus dapat diukur maksudnya adalah harus ada standar yang jelas dalam tujuan anda. Jika tujuan anda hanyalah agar menjadi kaya, maka tidak ada standar yang jelas dalam kata kaya.

Kedua, learning to love to take a loss. Dalam bisnis apa pun ada waktunya anda rugi terlebih dahulu yakni waktu-waktu dimana usaha anda mungkin belum terlalu dikenal, masih harus memberi diskon untuk menarik pelanggan atau tahun pertama dimana biaya operasional lebih besar daripada pendapatan. Hal itu sangat wajar dalam dunia bisnis. Demikian juga dalam bisnis valas, ada saat dimana anda akan mengalami kekalahan. Belajar untuk menerima kekalahan adalah salah satu sikap yang harus dikembangkan oleh seorang trader yang berhasil. Mulai belajar menerima tanggung jawab sama seperti saatanda menerima kemenangan dengan tangan terbuka. Demikian juga saat anda menerima kekalahan dengan sikap penuh tanggung jawab. Belajarlah dari kekalahan tersebut dan cari tahu apa yang membuat anda kalah dan berlajarlah darinya.

Ketiga, Anda layak menerima kemenangan besar dan cepat Ada banyak pemikiran yang salah yang anda terima dari orang tual budaya bahkan lingkungan tempat anda tumbuh besar. Banyak dari antara anda yang diajarkan bahwa untuk mendapatkan uane haruslah bekerja keras. Semakin keras bekerja akan semakin banyak uang yang didapatkan. Dalam pasar valas, keuntungan besar bisa terjadi setiap waktu dan dalam waktu yang singkat (demikian juga sebaliknya). Kemenangan besar yang diperoleh merupakan salah satu hasil kerja keras dan investasi anda. Anda layak mendapatkan kemenangan. Keempat, Aturan bertransaksi. Buatlah peraturan untuk anda sendiri yakni peraturan yang timbul dari kebiasaan baik yang anda pelajari selama bertransaksi. Kebiasan-kebiasaan yang sering dilakukan dan biasanya membawa keberuntungan.
Kelima, menggunakan stop loss secara bijaksana. Kemampuan anda untuk mengantisipasi dan mengawasi pergerakan harga (Chart) sangat terbatas (anda tidak mungkin memelototi computer 24 jam sehari, 7 hari seminggu). Menyadari keterbatasan yang anda miliki dan mulai menggunakan Stop Loss adalah sebuah langkah preventif yang sederhana dan sangat bijaksana. Pasanglah Stop Loss berdasarkan beberapa ketentuan : pertama, Maksimal Stop Loss adalah sebesar resiko transaksi yang anda tetapkan (2 %, 3 % atau 50 % atau jumlah yang lainnya). Kedua, Stop Loss mengikuti besarnya Channel ) gunakan Bolinger Band untuk mengetahui besaran channel yang terbentuk). Ketiga, Sesuaikan dengan time frame yang anda gunakan, semakin besar time frame akan semakin besar stop loss yang diperlukan. Selain itu, untuk mengamankan posisi anda, dapat juga digunakan trailing stop, dimana anda menaikkan batas stop loss secara bertahap.

Keenam, Being objective. Menjadi objektif saat mengamati pasar sangatlah penting. Trader yang objektif akan menerima setiap masukan dan menjadikannya bahan pertimbangan untuk mengambil posisi. Ketujuh, Revenge trading. Jangan pernah bertransaksi dengan tujuan balas dendam. Anda melakukan revenge trading karena kekalahan besar yang anda alami, yang bisa terjadi karena tidak memasang stop loss atau anda mengubah posisi stop loss atau mental stop loss tidak berfungsi. Ketika kemarahan muncul, anda mengambil keputusan bertransaksi untuk mengganti kerugian yang terjadi. Dengan begitu, keputusan tersebut biasanya tidak didasari atas pikiran yang jernih dan benar. Revenge trading akan berakibat buruk untuk anda dari semua sisi. Kedelapan, Doubling up :adding to a losing position. Jangan memperbesar margin transaksi anda hanya karena ingin menutup kekalahan yang telah terjadi. Dengan memperbesar margin transaksi, sebetulnya anda sedang memperbesar resiko per transaksi. Doubling Up akan berakibat buruk untuk Anda dari semua sisi.

Blog Post

Related Post

Back to Top