Selasa, 02 April 2013

Teknik Analisis Fundamental

Kondisi fundamental suatu negara dapat menimbulkan berbagai macam ekspektasi bagi para pelaku pasar uang. Reaksi para pelaku pasar atas fundamental suatu negara bisa jadi berpengaruh terhadap pelemahan atau penguatan mata uang suatu negara. Oleh karena itu menjadi hal yang penting bagi pelaku pasar uang untuk mencermati kondisi fundamental suatu negara. Nilai tukar suatu mata uang sebenarnya juga mencerminkan kondisi makro suatu negara, stabilitas politik, iklim investasi, dan juga tingkat kepercayaan dunia internasional terhadap negara tersebut. apabila secara fundamental suatu negara dikatakan bagus, stabil secara politik, dan memiliki iklim investasi yang baik, maka negara itu akan menarik minat para investor untuk melakukan investasi di negara tersebut. keadaan ini tentu akan menguatkan nilai tukar mata uangnya.

Untuk memperoieh data-data fundamental, seorang trader biasanya menggunakan informasi-informasi yang disediakan oleh beberapa media. Media biasanya menambahkan ulasan-ulasan dan perkiraan pergerakan harga karena pengaruh indikasi tersebut. Analisa fundamental (fundamental analysis) adalah suatau studi yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian suatu negara. Melalui metode ini akan dilakukan prediksi terhadap pergerakan harga dan kecendrungan pasar dengan menganalisa indikator-indikator ekonomi, kebijakan pemerintah, dan fakor-faktor lain yang berpengaruh terhadap fundamental perekonomian. Fundamental analysis mempelajari the causes of market movements, sedangkan technical analysis mempelajari the effect of market movements. Secara umum ada tiga faktor fundamental yang berpengaruh terhadap perubahan harga mata uang yaitu:

1. Faktor politik.
Ada beberapa faktor fundamental yang berpengaruh terhadap perubahan harga mata uang. Peristiwa-peristiwa politik pada umumnya dapat menyebabkan munculnya masalah yang kompleks bersama peristiwa-peristiwa ekonomi.

2. Faktor ekonomi.
Fundamental suatu negara tidak dapat dipisahkan dari faktor perekonomian yang merupakan tolak ukur keberhasilan pembangunan negara tersebut. apabila kita kaitkan dengan nilai tukar mata uang, kuat-tidaknya perekonomian suatu negara akan berpengaruh terhadap nilai tukar mata uangnya.

Terdapat beberapa indicator utama yang biasanya dipakai oleh para “fundamentalis” dalam melihat fundamental ekonomi suatu negara, yaitu: pertama, Gross National Product (GNP). Pendapatan nasional Bruto (PNB) adalah jumlah total barang dan jasa yang diproduksi oleh penduduk negara tersebut baik yang berdomisili di dalam negri maupun luar negri. Kedua, Gross Domestic Product (GDP). Pendapatan Domestik bruto ( PDB) adalah jumlah total barang dan jasa yang diproduksi oleh sutau negara baik oleh perusahaan dalam negri maupun perusahaan asing yang beroperasi dinegara tersebut.

Ketiga, Inflation. Inflasi adalah peningkatan tingkata harga secra umum dalam suatu perekonomian. Kenaikan inflasi melebihi tingkata inflasi negara lain- dengan faktor-faktor di luar laju inflasi yang relative konstan-akan menurunkan nilai tukar negara tersebut. inflasi diakibatkan oleh kelebihan permintaan (demand-pull inflation), dan peningkatan biaya faktor input (cost-push inflation). Tingkatan inflasi dapat dihitung dengan menggunakan Producer Price Index (PPI) dan Consumer Price Index (CPI). ProducerPrice Index (PPI) atau indeks harga produsen mengukur rata-rata harga yang diterima oleh produsen domestic untuk setiap output yang dihasilkan dalam setiap tingkat proses industry. Indeks ini diperoleh dari sector-sektor domestic terutama dalam industry manufaktur, pertambangan dan pertanian. Sedangkan dalam Consumer Price Index (CPI), Indeks harga konsumen mengukur rata-rata perubahan harga eceran dari sekelompok barang dan jasa tertentu.

Keempat, Balance of Payment (BOP). Neraca pembayaran international adalah catatan semua transaksi ekonomi international yang meliputi perdagangan, keuangan, dan moneter antara penduduk suatu negara dengan penduduk luar negri untuk suatu periode. Bagi para trader, posisi yang biasanya dilihat adalah posisi saldo perubahan cadangan devisa (change of forex reserve) yang mencerminkan posisi saldo valas yang dimiliki suatu negara. Tanda positif (+) menunjukkan BOP surplus yang akan menimbulkan efek positif berupa relative stabilnya nilai tukar negara tersebut dan tanda negative (-) menunjukkan BOP defisit yang dapat menimbulkan efek negative. Kelima, Interest Rate. Tingkat suku bunga nominal suatu negara yang naik lebih tinggi dari negara lain akan membuat pemodal tertarik untuk menginvestasikan dananya pada mata uang negara tersebut. Kendati demikian, harus diperhatikan apakah kenaikan suku bunga tersebut melebihi laju inflasi sehingga indikator yang biasanya dipakai adalah tingkat bunga efektif (bungan nominal-laju inflasi).

Keenam, Masalah pengangguran (Unemployment). Secara luas, masalah pengangguran menimbulkan berbagai macam implikasi. Pertama, terhadap pendapatan nasional, semakin banyak penggunaan tenaga kerja dalam perekonomian, semakin tinggi pendapatan nasional. Sebaliknya, semakin banyak pengangguran, semakin rendah pendapatan nasional. Kedua, ditinjau dari segi individu, masalah pengangguran akan menurunkan taraf kesejahteraan, konsumsi yang menurun, menganggu taraf kesehatan keluarga, dan efek social. Tampak bahwa masalah pengangguran berkaitan erat dengan tingkat kejatahan. Ketiga, apabila pengangguran di suatu negara sangat buruk, kekacauan politik dan social selalu terjadi dan menimbulkan efek yang buruk kepada kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan ekonomi dalam jangka panjang.

Indikator-indikator ekonomi utama bisa sangat membantu melihat fundamental ekonomi satu negara sekaligus pengaruhnya terhadap nilai tukar negara tersebut. Beberapa negara memiliki beberapa faktor spesifik yang terkadang sangat mempengaruhi perilaku nilai tukar negar tersebut. berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai tukar khusus bagi mata uang yang sering ditransaksikan di pasar uang.

Angka-angka yang terdapat dalam beberapa indikator ekonomi pada umumnya merupakan hasil publikasi yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah dan lembag-lembaga lain. Berikut adalah

beberapa pedoman dasar yang dapat dipakai agar informasi yang akan digunakan dapat selalu up to date: pertama, mengetahui arti, maksud,dan dampak dari indicator-indikator ekonomi. Kedua, mengetahui indicator ekonomi apa yang akan dipakai atau dicari. Ketiga, mengatahui kapan indicator-indikator ekonomi akan dipublikasikan. Keempat, tidak semua indicator ekonomi akurat. Carilah yang benar-benar akurat dan dapat dipercaya. Kelima, tidak semua indicator ekonomi dibuat atau dipublikasikan bersamaan. Keenam, berusaha terus memantau indicator-indikator ekonomi tersebut (berjaga-jaga seandainya terjadi revisi). Ketujuh, mengetahui indicator kunci yang paling berpengaruh terhadap pasar. Kedelapan, semakin banyak jenis valas yang ditransaksikan, semakin banyak pula indicator ekonomi banyak negara yang harus dipantau.

3. Faktor eksternal.
Faktor eksternal yang berupa perubahan kondisi ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat membawa dampak bagi perekonomian negara-negara lain yang terdapat di kawasan yang sama. Di dalam era globalisasi, modal dapat dengan cepat berpindah dari satu negara ke negara lain sehingga bilamana iklim perekonomian suatu negara dianggap tidak kondusif maka para investor dengan cepat akan memindahkan dananya ke negara lain yang dianggap lebih menguntungkan. Oleh karena itu penting bagi seorang investor untuk mencermati perkembangan perekonomian global.

Blog Post

Related Post

Back to Top