Dari banyak chart pattern / pola grafik yang telah kita pelajari. Kami cukup lelah dan saatnya bagi kita untuk lepas landas dan menyerahkan kepada Anda dari sini …
Hanya main-main ‘! Kami tidak meninggalkan Anda sampai Anda siap!
Pada bagian ini, kita akan membahas sedikit cara menggunakan pola-pola ini untuk keuntungan Anda.
Tidak cukup untuk sekedar tahu bagaimana alat-alat ini bekerja, kita harus belajar bagaimana menggunakannya. Dan dengan semua senjata baru di gudang Anda, kita akan lebih bersemangat untuk menghasilkan banyak pips!
Mari kita meringkas pola grafik yang telah kita pelajari dan memilah mereka sesuai dengan sinyal yang mereka berikan.
Pembalikan (Reversal)
Jika bentuk pembalikan pola grafik terjadi selama uptrend, itu merupakan petunjuk bahwa tren akan segera berakhir dan sebentar lagi akan downtrend. Sebaliknya, jika pola grafik yang terlihat terjadi saat downtrend, ini menunjukkan bahwa harga akan naik nanti.
Dalam pelajaran ini, kita bahas 6 chart pattern yang memberikan sinyal pembalikan. Dapatkah Anda menyebutkan keenam dari mereka?
- Double Top
- Double Bottom
- Head and Shoulder
- Inverse head and shoulder
- Rising Wedge
- Falling Wedge
Untuk melakukan trading dengan chart pattern, cukup melakukan pending order ( Buy Stop / Sell Stop ) di luar garis leher dan di arah tren baru. Dengan memasang target (Take Profit) yang hampir sama panjangnya dengan ketinggian formasi.
Misalnya, jika Anda melihat chart double bottom, tempat untuk buy stop order ada di bagian atas leher / neckline dan memasang Take Profit target setinggi jarak dari dasar ke leher tersebut.
Untuk kepentingan manajemen risiko yang tepat, jangan lupa untuk menempatkan stop loss ! Sebuah stop loss yang masuk akal dapat ditetapkan di sekitar tengah formasi grafik.
Sebagai contoh, Anda dapat mengukur jarak dari dasar double top ini, membagi dua, dan menggunakannya sebagai ukuran stop loss.
Kelanjutan (Continuation)
Kami telah membahas beberapa pola kelanjutan (continuation pattern), yaitu wedge, rectangle, dan pennants. Perhatikan bahwa wedges dapat juga bisa dianggap pola pembalikan atau kelanjutan tergantung pada tren di mana mereka terbentuk.
Untuk melakukan trading dengan pola-pola ini, cukup memasang buy stop diatas formasi atau sell stop dibawah formasi. dengan menentukan target take profit (TP) setidaknya panjangnya sama dengan pola grafik yang terbentuk.
Untuk Pennants, Anda dapat menentukan target yang lebih tinggi dengan mengukur “tiang” sebelum terjadi formasi.
Untuk pola kelanjutan, stop loss biasanya ditempatkan di atas atau di bawah breakout formasi grafik tersebut.
Sebagai contoh, ketika melakukan perdagangan bearish rectangle, tempat Anda memasang stop loss adalah beberapa pips di atas support yang tembus tersebut .
Bilateral
Hah, sinyal apa itu?!
Untuk memainkan pola-pola ini, Anda harus mempertimbangkan kedua skenario (upside atau downside breakout) dengan menempatkan satu order di atas formasi dan satu lagi di bagian bawah formasi (buy stop atau sell stop).
Jika salah satu order telah terpicu, Anda dapat membatalkan yang lain.
Satu-satunya masalah adalah bahwa Anda bisa mendapatkan breakout palsu jika Anda mengatur perintah entri Anda terlalu dekat dengan bagian atas atau bawah formasi.
Jadi hati-hati dan jangan lupa untuk menempatkan stop juga!
Sumber: ifx.web.id