Dengan memperkirakan kurs mata uang yang dibuat secara berpasangan, masing-masing akan bergantung pada keadaannya yang berbeda-beda. Sehingga harus disadari, adanya korelasi serta ketergantungan di antara unit-unit mata uang tersebut.
Seumpama sebuah pasangan mata uang A bergerak sama dengan pasangan mata uang B. Perkembangan dari pasangan ini diikuti secara cermat oleh seorang trader. Jika perkembangan dari pasangan A ini cukup memungkinkan, maka sang trader sebaiknya membuka sebuah order beli. Sang trader belum mengamati pasangan B dengan cermat. Pada saat ini, signal dari analisa teknikal dan fundamental menunjukkan adanya kemungkinan pengurangan harga dari grup ini, sehingga perlu untuk membuka sebuah order yang mengharapkan sebuah penurunan (jual). Pada akhirnya, sang trader akan mendapatkan hasil keuntungan dari trading pasangan pertama, tapi hasilnya akan menjadi nol kembali dari trading pasangan kedua, karena keduanya bergerak ke arah yang sama. Hasil trading akan menjadi sama jika membuka order beli pada saat yang bersamaan atau membuka posisi long untuk kedua pasangan tersebut yang masing-masing bergerak ke arah yang berlawanan.
Pengendalian resiko dapat dilaksanakan jika dibantu dengan adanya informasi tentang semua korelasi antar mata uang dan juga seluruh perubahan yang akan terjadi dalam kurun waktu tersebut.
Rentang koefisien korelasi adalah dari -1 hingga +1. Jika koefisien korelasinya sama dengan +1, maka ini berarti pasangan mata uang A dan B bergerak ke arah yang sama. Korelasi yang bernilai nol memiliki arti bahwa hubungan antara pasangan-pasangan mata uang tersebut memiliki karakter yang tidak teratur.
Korelasi positif:
Jika koefisien korelasi tersebut kurang dari +1, maka ini berarti bahwa pasangan mata uang tersebut bergerak ke arah yang sama. Jika nilai koefisien tersebut mendekati +1, pasangan mata uang tersebut hampir selalu bergerak ke arah yang sama.
Korelasi negatif:
Jika nilai negatifnya lebih dari -1, pasangan mata uang tersebut bergerak ke arah yang berlawanan tapi tidak konstan. Dan jika koefisien korelasinya mendekati -1, berarti mereka hampir selalu bergerak ke arah yang berlawanan.
Jadi bagaimana korelasi mata uang dapat membantu di pasar Forex?
Korelasi adalah sebuah kejadian perubahan yang cepat dan konstan. Coba perhatikan tingkatan koefisien korelasi untuk dua hari terakhir dan korelasi untuk periode tertentu, contohnya, untuk sebulan atau setahun. Saat di mana terdapat sebuah bukti yang berbeda antara nilai jangka pendek dan jangka panjang, maka seorang trader sebaiknya membuka sebuah order. Tapi bagaimana hal tersebut dapat dilakukan? Sebagai contoh, koefisien korelasi pada pasangan A dan B untuk tahun lalu adalah 0.98. Ini berarti pasangan ini hampir selalu bergerak ke arah yang sama. Saat harga dari pasangan A bergerak naik, harga dari pasangan B juga meningkat dengan kecepatan yang sama. Tapi tiba-tiba Anda mengetahui bahwa koefisien korelasi untuk minggu lalu atau bulan lalu adalah 0.10, yang berarti pasangan tersebut bergerak ke arah yang sama tapi dengan kecepatan yang berbeda. Tapi pada akhirnya, pasangan-pasangan mata uang akan menyelaraskan kecepatan mereka satu sama lainnya.
Apa yang sebaiknya dilakukan dalam situasi seperti ini? Trader dapat menentukan pasangan mata uang mana yang bergerak lebih lambat dan berdasarkan hal tersebut menentukan kapan saatnya membuka sebuah order.
Katakanlah pasangan A dan B bergerak ke arah yang sama dengan koefisien korelasi lebih dari 0.60. Tapi pada saat yang bersamaan, sang trader melihat bahwa koefisien korelasinya untuk beberapa hari terakhir adalah sama dengan 0.20. Sehingga sang trader memahami pasangan mana yang mempengaruhi pengurangan tingkat korelasi tersebut dan dapat membuka sebuah order beli. Sebagai tambahannya, sang trader tidak perlu lagi mengikuti pasangan mata uang ini.
Jumat, 21 September 2018